Tak Mudah Jadi Bankir Syariah
Industri perbankan syariah di tanah air, memang masih tergolong belia jika dibandingkan dengan keberadaan bank konvensional. Belia usia bank syariah di Indonesia, tak pelak memicu anggapan praktisi bank syariah masih kurang kredibel. Tak sedikit para bankir yang terkesan dipaksakan terjun dalam pengelolaan bank syariah. Kondisi ini tentunya mengakibatkan bankir syariah. Kondisi ini tentunya mengakibatkan bankir syariah kerap dinomorsekiankan, dari jajaran para bankir lainnya.
Upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas bankir syariah sejatinya berada di pundak para praktisi bank syariah itu sendiri. Menjadi bankir syariah memang tak semudah menjadi bankir konvensional, yang hanya mengejar profit. Dalam bank syariah, ada hal yang lebih penting dari sekedar profit, yakni syiar Islam melalui praktik perbankan yang halal, sesuai prinsip prinsip Islam. Tak heran, jika ada seorang bankir syariah melontarkan istilah bahwa “Bankir Syariah, Bukan Bankir Biasa”. Bankir Syariah memang orang orang pilihan, yang kelak akan mengubah peradaban.
Menjadi seorang bankir syariah memang bukan perkara mudah. Banyak hal yang perlu dikuasai agar bisa sejahtera di dunia dan selamat di akhirat. Peluang menimba ilmu sebenarnya masih terbuka lebar, dengan banyaknya program training ekonomi syariah yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, organisasi maupun lembaga swasta lainnya. Namun program tinggal program, pelatihan tinggal pelatihan, karena peluang untuk meningkatkan kualitas SDM perbankan syariah, dirasakan masih belum mendapat respon maksimal, dari institusi perbankan syariah di tanah air.
Mempersiapkan kualitas SDM menjadi salah satu agenda penting dalam upaya memperkuat industri keuangan syariah saat ini. Terlebih lagi ketika semua bidang tengah dihadapkan pada tantangan Masyarakat Ekonomi Asean pada akhir tahun ini. Karena disadari atau tidak, dukungan kualitas SDM yang teruji, bisa meningkatkan daya saing Industri dalam negeri untuk menembus pasar di level yang lebih besar.
Niat pemerintah untuk memajukan industri perbankan syariah sudah sangat besar. Selain regulasi yang semakin matang, pemerintah juga sedang merencanakan pembentukan satu bank syariah nasional yang merupakan merger dari bank syariah yang selama ini bernaung di bawah kementrian BUMN. Pembentukan Bank Syariah BUMN ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para praktisi perbankan syariah. Persiapan kualitas sumber daya manusia spertinya tidak perlu di lama lama lagi, agar bank syariah profesional dan menguasai ilmu syariah secara total, sehingga bisa menjadi bank syariah yang tangguh, di Asia bahkan di dunia. Semoga!